Pada dasarnya, kata grafika merupakan padaan dari kata bahasa Inggris, yakni graphics. Grafika adalah suatu bentuk pengungkapan dan perwujudan berupa tanda, huruf, dan gambar yang dicetak menjadi banyak untuk diperlihatkan oleh orang banyak. Jadi, seni grafis adalah karya seni rupa yang mempunyai bentuk 2 dimensi dengan cara pembuatannya menggunakan teknik cetak, baik manual maupun teknik teknik pembuatannya, seni grafis dibagi menjadi beberapa jenis, antara lainCetak Dalam Intaglio Print cetak dalam Intaglio Print merupakan jenis seni rupa grafis yang pembuatannya menggunakan plat alumunium, kemudian plat tersebut dibentuk menggunakan benda tajam agar dapat menghasilkan goresan yang dalam. Lalu, goresan dalam plat alumunium tersebut diberi tinta dan diatasnya diberi kertas yang sudah tersebut akan melekat pada kertas sesuai dengan bentuk goresan yang ada di plat penjelasan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa teknik cetak dalam ini menggunakan plat alumunium, kertas, tinta, dan alat yang tajam paku atau besi lancip. Baca juga Seni Rupa TerapanCetak Saring Screen Printing saring atau screen printing merupakan salah satu jenis seni grafis dimana cara pembuatannya dengan menggunakan cetakan dari bahan screen atau kain yang dilapisi dengan bahan yang peka terhadap screen ditutup dengan film dan dilakukan penyinaran. Langkah selanjutnya adalah screen dicuci dan akan terbentuk cetakan berlubang saring sesuai dengan filmnya. Baca Juga Alat Musik RitmisUntuk dapat mencetak sesuai dengan bentuk yang ada di screen, maka diperlukan medianya, seperti pakaian, plastik, dan sebagainya. Selain medianya, diperlukan juga perlengkapan dan pealatan, seperti cat sablon, ulani, cromatine, dan film. Caranya adalah cat dituangkan diatas screen dan medianya diletakkan dibawah screen, maka media akan muncul gambar yang ada di Tinggi Printing Hight tinggi atau printing hight merupakan jenis seni grafis yang cara membuatnya dengan menggunakan cetakan dari bahan yang dicungkil, sehingga permukaan medianya akan menjadi tinggi dan rendah relief. Bagian yang memiliki permukaan yang tinggi akan dilumuri dengan tinta cetak dan alat rol karet. Kemudian dicetak lagi dengan menggunakan lembaran kertas, sehingga akan membentuk gambar yang sesuai dengan cetakan dapat membuat seni grafis dengan cara cetak tinggi ini diperlukan bahan-bahan, seperti alumunium, tinta, cat minyak, karet, kertas karton, kertas tela. Sedangkan alat yang digunakan yaitu penggaris dan pisau. Seni grafis cetak tinggi ini biasanya diterapkan dalam membuat cap atau juga Pengertian Seni Rupa 2 dimensi dan Seni Rupa 3 dimensi Beserta ContohnyaCetak foto Printing Image jenis seni grafis yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Karena hampir setiap hari kita akan berfoto dan mungkin akan mencetaknya. Untuk pengertiannya sendiri adalah jenis seni grafis yang cara pembuatannya menggunakan kamera, pencucian film, dan mencetak cetak afdruk ini biasanya menggunakan kertas, film, dan bahan lainnya. Sedangkan, alatnya adalah kamera, printer, komputer dan bahannya menggunakan kertas, juga Akulturasi, Pengertian Akulturasi, dan Contoh AkulturasiSablonadalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik sablon adalah: Bisa mencetak dengan jumlah yang banyak, Hasil relatif stabil, Bisa menghasilkan beberapa efek menarik, misalnya: efek timbul, mengkilap - Seni grafis adalah salah satu jenis karya seni dua dimensi. Dalam seni grafis, karya dibuat dengan teknik cetak sehingga bisa direproduksi secara massal. Oleh karena itu, seni grafis sering dikenal pula sebagai seni cetak. Secara etimologi, grafis berasal dari bahasa Yunani yakni graphein yang memiliki arti "menulis atau menggambar." Sementara dalam bahasa Inggris, grafis diistilahkan sebagai graph, yang bermakna "proses membuat tulisan atau gambar secara digores atau ditoreh." Seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut plat. Plat bisa dibuat dari bermacam-macam bahan, seperti papan kayu, logam, lembaran kaca akrilik, lembaran linoleum, batu litografi, hingga kain. Kegiatan mencetak dilakukan dengan memperbanyak klise/acuan/alat cetak. Klise berisi gambar yang acuan yang ingin kita produksi massal. Merujuk pada terbitan Kemdikbud yang berjudul Seni Budaya 2015 168-175, seni grafis dibagi dalam empat jenis berdasarkan teknik pembuatannya yaitu cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring. Namun, kali ini yang akan kita bahas adalah cetak tinggi dan cetak saring. Pengertian Cetak Tinggi dan Cara Kerja Tekniknya Cetak tinggi adalah jenis karya seni grafis yang menggunakan klise dengan bagian-bagian yang menonjol. Dalam proses cetak, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta dan menghasilkan gambar utuh. Bagian menonjol yang terkena tinta disebut sebagai bagian positif. Sementara bagian datar disebut sebagai bagian negatif karena tidak menghantarkan tinta. Endro Sasono dalam buku Teknik Cetak Tinggi dan Cetak Dalam 2013 25 menulis bahwa cetak tinggi terbagi dalam 2 jenis. Pembagian itu didasarkan pada jenis bahan klise, yakni letterpress dan cetak flekso. 1. LetterpressKlise letterpress terbuat dari bahan yang keras. Jenis ini disebut juga boekdruck yang bermakna "cetak buku." Hal ini karena di awal kemunculannya, letterpress hanya digunakan untuk mencetak buku. Pionir letterpress adalah Johannes Gutenberg yang menemukan teknik ini pada tahun 1440. Ketika menemukannya, Gutenberg sedang mengembangkan teknik percetakan buku dengan klise huruf-huruf lepas yang terbuat dari timah. Letterpress biasanya menggunakan klise dengan berbagai bahan, yaitu timah, cor timah, seng, tembaga, dan plastik. Saat ini, letterpress jarang digunakan dalam proses cetak karena terbuat dari bahan klise yang mahal. Selain itu, mutu produknya terbatas. 2. Cetak fleksoKlise cetak flekso terbuat dari bahan yang lembut dan elastis. Teknik cetak flekso mampu untuk menghasilkan klise dengan tinta kental di bahan-bahan dengan berbagai tingkat penyerapan. Klise dalam cetak flekso terbuat dari bahan polimer dan karet. Pemilihan bahan klise dalam cetak flekso tergantung pada tingkat kesulitan desain. Desain dengan tingkat kesulitan tinggi akan lebih baik jika menggunakan bahan polimer. Hal ini karena dalam proses cetak flekso, bahan polimer melalui proses photopolymer. Dalam proses photopolymer, bahan cetak akan ditransfer menggunakan media film atau komputer. Karena itu, gambar bisa dicetak dengan banyak detail. Sebaliknya, klise yang berbahan karet akan dibuat dengan cara tradisional, yakni cetak flekso terus dipakai hingga sekarang karena menghasilkan kualitas yang bagus dan bahan klisenya tergolong murah. Bahan yang digunakan dalam teknik cetak tinggi adalah lem kayu/karet kertas, papan, karet, dan tripleks/hardboard. Sementara peralatan yang diperlukan ialah pensil, tinta, scroll atau alat untuk meratakan warna, air, kertas, lem, gunting, pahat, pisau cutter, pahat kecil, sendok, dan pemahat atau pencungkil kayu. Gambaran cara kerja teknik cetak tinggi adalah sebagai berikut Buat sketsa di kertas. Potong karet klise sesuai dengan ukuran yang diinginkan menggunakan gunting. Tempelkan sketsa pada klise menggunakan lem yang telah diberikan air. Bagian yang berisi desain letakkan menghadap klise. Tunggu hingga kering. Jika sudah kering, basahi kertas menggunakan air. Kelupas kertas yang berisi sketsa gambar dari klise. Hal ini berfungsi untuk melakukan transfer gambar dari sketsa ke klise. Nantinya, tinta yang ada di sketsa akan menempel di klise sebagai acuan proses mencukil. Cukil bagian di sela-sela tulisan/gambar menggunakan pahat kecil, pencungkil kayu, atau cutter. Buat bagian tinggi untuk gambar yang menjadi desain dan cukil gambar yang bukan bagian dari desain. Berikan tinta di atas klise menggunakan scroll. Tempelkan pada kertas. Ratakan tinta menggunakan sendok. Lepaskan kertas dari klise secara perlahan. Cetak tinggi sudah jadi. Pengertian Cetak Saring dan Cara Kerja Tekniknya Cetak saring sering disebut sablon. Proses cetak saring menggunakan layar atau screen sebagai klise. Cetak saring digunakan untuk mencetak pada permukaan datar. Hasil proses cetak meliputi kaos, tas, undangan, spanduk, dan lainnya. Sejumlah alat yang digunakan dalam cetak saring adalah sebagai berikut. Screen alat yang digunakan untuk membentuk corak gambar. Raker alat untuk menekan tinta yang terdapat di screen ke atas bahan yang disablon. Meja cetak alas untuk tempat menyablon. Emulsi obat sablon. Pelapis alat untuk menyerap tinta yang berlebihan. Tinta. Kipas angin. Penyemprot air. Hair dryer. Gambaran cara kerja teknik cetak saring adalah sebagai berikut 1. Proses pembuatan klise. Proses pembuatan klise dapat dilakukan melalui tiga cara, yakni dengan membuatnya langsung pada screen, digambar secara manual di kertas putih, atau mencetak gambar yang telah dibuat di komputer. 2. Proses afdrukProses afdruk adalah proses pemindahan gambar klise yang awalnya berada kertas menjadi di atas screen. Tahap afdruk terdiri dari 5 proses, yakni pelapisan, pengeringan awal, penyinaran screen, pembuatan klise, dan pengeringan. Pertama, di tahap pelapisan, emulsi dicampur sensitizer atau obat afdruk siap pakai. Selanjutnya, bahan tersebut dioleskan pada screen menggunakan pelapis. Lakukan tahap ini di ruang tertutup yang gelap. Kedua, setelah itu, di tahap pengeringan awal, gunakan kipas angin untuk mengeringkan screen. Tetap lakukan tahap ini dalam ruang tertutup. Ketiga, penyinaran di bawah sinar matahari. Screen yang telah kering dilapisi dengan busa hitam di bagian bawah. Sementara itu, letakkan klise di bagian atas screen. Selanjutnya, tutup dengan kaca agar klise menempel rapat pada screen. Lakukan penyinaran selama kurang dari satu menit. Jika cahaya matahari terik, screen cukup disinari selama 20 detik. Namun, jika cahaya matahari redup screen harus disinari selama 50 detik. Keempat, pembuatan klise. Sempurnakan klise dengan menghilangkan bagian yang bukan desain menggunakan penyemprot air. Dengan begitu, screen hanya berisi desain yang diinginkan. Kelima, pengeringan. Keringkan screen menggunakan hair dryer atau sinar matahari. 3. Proses mencetakProses cetak dilakukan dengan cara meletakkan screen di bawah media yang akan dicetak. Tuang warna yang diinginkan di atasnya. Ratakan dengan rakel dan proses cetak saring pun selesai. - Pendidikan Kontributor FatimatuzzahroPenulis FatimatuzzahroEditor Addi M Idhom
SeniGrafis adalah karya seni yang proses pembuatannya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Tiap salinan karya dikenal sebagai impression . Lukisan atau drawing , di sisi lain, menciptakan karya seni orisinil yang unik. Cetakan diciptakan dari permukaan sebuah bahan, secara teknis disebut dengan matrix.
Ada beberapa jenis seni grafis yang umum di dunia, ketujuh jenis seni grafis ini dibedakan berdasarkan dari teknik cetak yang dipakai dalam proses pembuatannya. Apa sajakkah ketujuh teknik seni grafis tersebut? Berikut ini akan saya jelaskan teknik-teknik seni grafis. 1. Cetak Saring Silkscreen Jenis teknik cetak yang pertama adalah cetak saring atau yang biasa disebut dengan cetak sablon. Teknik in biasanya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, maupun gambar pada kaos. Dalam menggunakan teknik sablon ini biasanya mereka para penyablon akan menggunakan cetakan yang terdiri atas bahan yang elastis atau lentur dan halus seperti kain kasa Seniman grafis terkenal yang sering menggunakan teknik ini adalah Joseft Albert, Chuck Close, dan Andy Warhol. Baca juga Seni Grafis Pengertian, Teknik, Contoh, Jenis, Alat, Bahan Contoh gambar Teknik Saring Seni Grafis Gambar Sablon pada kaos Gambar Sablon pada spanduk 2. Cetak Tinggi Relief Cetak tinggi merupakan kegiatan memperbanyak gambar lewat alat cetak yang terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah bagian menonjol seperti relief, area yang akan mencetak gambar disebut dengan plat atau acuan. Bagian yang kedua adalah non-image yaitu tempat yang lebih rendah yang sengaja dicukil supaya tidak mendapat tinta atau cat. Cetak tinggi adalah teknik dengan klise yang permukaannya tinggi dan rendah, di bagian dengan permukaan tinggi merupakan tempat untuk meletakan pigmen warna dan sebagai penghasil gambarnya. Jadi pada intinya cetak tinggi ini membuat cetakan seperti sebuah stempel, yaitu membuat relief dengan mencukil bahannya yang bisa berupa karet atau kayu supaya bisa mencetak gambar yang diinginkan. Dikarenakan dulu bahan yang paling sering digunakan adalah kayu, kadang teknik ini sering disebut dengan nama cetak woodcut. Namun sekarang bahan karet lino sudah menjadi alternatif yang banyak digunakan karena bahannya yang lunak dan juga mudah dicukil. Contoh gambar Teknik Cetak Tinggi Seni Grafis Gambar cukil kayu 3. Cetak Datar Litografi Cetak datar adalah teknik yang melibatkan proses kimia yang membuat sebagian dari permukaan datar bisa menolak tinta. Litografi merupakan teknik yang dipakai untuk menggunakan teknik yang satu ini. Litografi adalah sebuah teknik yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Alois Senefelder. Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia yang terjadi antara minyak dengan air. Teknik ini memakai batu litograf atau limestone sebagai media gambarnya yang dicetak dengan menggunakan tinta / alat gambar yang berbasis minyak. Bagaimana cara melakukan cetak datar? Setelah gambar yang akan dicetak selesai digambar di batu litograf tersebut, batu litograf kemudian dilapisi dengan menggunakan cairan kimia seperti asam nitrat, gun arabic, asam fosfat, sampai terjadi reaksi kimia yang membuat area yang sudah digambar menjadi tinta litograf. Setelah proses kimia tersebut terjadi, tinta litograf akan bisa disapukan di permukaan batu. Tinta hanya melekat di partikel tinta berminyak yang sudah digambar dan ditolakkan di bagian lain. setelah itu kertas akan ditekan oleh alat pres di batu litograf dan gambar akan ditransferkan ke kertas. Contoh gambar Teknik Cetak Datar Seni Grafis Gambar Cetak dari lempeng batu kapur 4. Cetak Dalam Jenis cetak teknik seni grafis yang selanjutnya adalah cetak dalam, yaitu kebalikan dari cetak tinggi. Jadi pada teknik ini bagian yang lebih rendahlah yang menghasilkan atau penghasil gambar. Terus bagaimana caranya bagian permukaan tersebut bisa mencetak gambar? Pertama, cetak dalam in dibuat dengan memakai bahan cetak aluminium atau bisa juga kuningan yang permukaannya ditoreh sampai menghasilkan goresan yang dalam. Setelah itu tinta akan dibalurkan di semua permukaan cetakan yang sudah ditoreh dalam, kemudian permukaan akan lap dan menyisakan tinta yang ada di bagian dalam permukaan saja. Kemudian kertas yang sedikit dibahasi akan ditempel atau dipres ke permukaan cetakan dan tinta akan pindah ke kertas. Jenis-jenis cetakan dalam diantarnya adalah mezzo tint, etsa, drypoint, dan sebagainya. Contoh gambar Teknik Cetak Dalam Seni Grafis Gambar Teknik cetak dalam Drypoint pada alumunium 5. Cetak Foto Teknik ini merupakan teknik modern yang menggunakan kamera untuk pengambilan gambar cetakan. Proses dalam fotografi ada dua, yaitu proses pencucian film, dan yang kedua adalah proses percetakan foto. Namun sekarang teknik ini sudah bergeser menjadi printing dengan menggunakan alat otomatis dan jarang sudah jarang orang yang menggunakan teknik cetak foto untuk menghasilkan foto. Contoh gambar Teknik Cetak FotoSeni Grafis Gambar Teknik cetak foto 6. Kolagrafi Kolagrafi adalah sebuah teknik yang caranya adalah dengan meletakan motif cetakan di bawah sebuah kertas, kemudian kertas tersebut akan diarsir atau dicat dengan memakai pensil dengan penekanan. Kemudian kertas akan dilepas dari cetakan dan menghasilkan objek yang timbul dan bagian yang tidak ikut tergambar akan cekung. Contoh gambar Teknik Cetak Kolagrafi Seni Grafis Gambar Teknik cetak kolagrafi 7. Cetak Stensil Cara kerja dari teknik yang selanjutnya yaitu teknik stensil adalah dengan memotong kertas sesuai motif yang diinginkan setelah itu ditempel di media cetak. Setelah ditempel, media cetak tersebut dicat atau bisa juga disemprot dengan memakai cat semprot. Setelah cat tersebut kering, kertas dilepas dan akan meninggalkan motif di media cetakan tersebut. Contoh gambar Teknik Cetak Stensil Seni Grafis Gambar Teknik cetak Stensil pada papan pengumuman IBU IBU dan IBU : Ekspresiku dalam Seni Grafis Teknik Cukil Karet Dan Cetak Saring. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat dan waktu tanpa sebuah makna.- Seni grafis dikenal juga sebagai seni mencetak. Grafis berasal dari bahasa Yunani, âgrapheinâ yang berarti menulis atau menggambar. Seni grafis merupakan salah satu seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, biasanya di atas kertas. Kecuali pada teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak. Cetakan dibuat dari permukaan sebuah bahan, umumnya meliputi plat logam, biasanya tembaga atau seng untuk engraving atau etsa, batu digunakan untuk litografi, papan kayu untuk woodcut/cukil kayu. Biasanya seniman grafis menggunakan berbagai macam media dari yang tradisional sampai kontemporer, termasuk tinta berbasis air, cat air, tinta berbasis minyak, pastel minyak, dan pigmen padat yang larut dalam air. Sehingga karya seni grafis diciptakan di atas permukaan yang disebut dengan plat. Berikut adalah jenis karya seni grafis dan teknik pembuatannya sebagaimana dikutip dari Buku Seni Budaya Kelas Karya Seni Grafis 1. Teknik Cetak Tinggi Teknik Cetak Relief/Teknik CukilCetak tinggi atau relief print adalah teknik cetak yang memiliki acuan permukaan timbul atau meninggi. Untuk memperoleh acuan cetak yang timbul dapat dilakukan dengan cara menghilangkan bagian yang tidak diperlukan menghantarkan tinta. Atau, apabila alat cetak dioles dengan tinta, bagian yang menonjol itu akan menerima tinta. Jika klise/alat cetak itu ditempelkan pada kertas kemudian diangkat, maka tampaklah gambar pada kertas Material atau bidang yang dicukil mudah didapatkan, seperti papan kayu, hardboard, karet vinyl, dan sejenisnya. Alatâalat dan tinta cetak juga mudah didapatkan, studio untuk mengerjakantidak memerlukan ruang yang luas. Melalui cetak tinggi, dapat leluasa melakukan eksperimen visual. Teknik cetak tinggi pada dasarnya digunakan untuk mereproduksi sebuah gambar dengan citra yang sama dalam jumlah banyak. 2. Cetak Dalam Intaglio PrintCetak dalam yaitu seni cetak menggunakan klise dalam, yang artinya bagian dalam menyerap tinta kemudian membekas pada kertas. Tekniknya juga bisa dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam. Tinta lalu dituangkan, diratakan ke bagian yang dalam tersebut. Kemudian, kertas yang sudah dilembapkan dengan air diletakkan di atasnya. Tinta akan melekat pada kertas dan terbentuklah gambar atau tulisan timbul. Alat yang dipakai untuk menoreh dapat berupa pahat grafis, paku, jarum, burin, atau logam runcing. Adapun jenis-jenis cetak dalam meliputi etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain-lain. 3. Cetak datar Planography PrintCetak datar merupakan teknik cetak menggunakan klise datar, yang artinya dengan prinsip saling menolak dan menerima antara tinta dan air. Namun memperbanyak hasil cetakan dengan media permukaan yang datar. Teknik ini ditemukan pada abad ke-16 di Eropa menggunakan batu cadas limestone biasa dikenal dengan litografi. Selain batu, saat ini dapat menggunakan lempengan logam seng untuk memperingan proses kerja, Planografi cetak datar di mana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk menciptakan gambar. Teknik cetak datar meliputi litografi , monotype, dan teknik digital salah satunya cetak offset. 4. Cetak SaringCetak saring merupakan salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar screen dengan kerapatan serat tertentu. Teknik ini dikenal dengan sablon atau senigrafi . Pada sablon biasanya banyak digunakan untuk mencetak tulisan maupun gambar pada permukaan datar atau rata, misalnya untuk mencetak tulisan atau gambar pada kertas, kaos, kain spanduk, undangan, plastik, dan media lainnya. Caranya yaitu pada kain screen direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang juga Macam-macam Aliran Seni Rupa 2 Dimensi Beserta Penjelasan & Tokoh Jenis-jenis Seni Grafis Berdasarkan Teknik Pembuatan & Contoh Karya Pengertian Seni Rupa Murni Kenali Aspek-Aspek Beserta Contohnya - Pendidikan Kontributor Olivia RianjaniPenulis Olivia RianjaniEditor Alexander Haryanto
3 Teknik Cetak Saring smkn5jpr.sch.id. Cetak saring atau yang lebih populer disebut dengan cetak sablon merupakan teknik cetak seni grafis yang menggunakan layar (screen). Teknik ini biasa digunakan untuk membuat berbagai produk massal, dan kaos atau jaket adalah media yang paling sering dipakai.
ï»żSeni grafis adalah seni dua dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak. Misalnya cetak sablon silkscreen, cetak tinggi seperti stempel, cetak datar lithography, dsb. Esensi seni grafis adalah membuat cetakan yang dapat digunakan untuk mentransfer gambar dari cetakan ke media karya misalnya kertas. Contoh cetakan seni grafis teknik cetak tinggi dan hasil karyanyaSecara etimologi grafis berasal dari bahasa Yunani, yaitu âgrapheinâ yang berarti menulis atau menggambar Susanto, 2002, hlm. 47. Grafis dalam bahasa inggris adalah graph atau graphic yang berarti membuat tulisan, lukisan dengan cara ditoreh atau digores. Kata âgrafisâ mungkin terdengar seperti istilah âgambarâ pada âdesain grafisâ, namun âgrafisâ yang dimaksud disini adalah seni mencetak manual tanpa mesin cetak. Meskipun mesin cetak adalah teknologi yang lebih canggih saat ini, cetak grafis manual masih terus digunakan. Alasannya bisa jadi murni karena pilihan estetis seorang seniman dalam memilih teknik dan media. Bisa juga karena metode cetak grafis manual memang lebih efisien dibandingkan dengan mesin cetak, mengingat mesin cetak hanya efektif digunakan dalam produksi skala besar kelas industri. Sejarah Seni Grafis Terdapat dua pendapat mengenai berawalnya seni ini di dunia. Pertama, merunut pada penemuan seni cetak grafis tertua yang ditemukan di timur dunia, tepatnya negeri Tiongkok. Di negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan yang beraroma relijius. Naskah-naskah keagamaan tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu, kemudian di cetak di atas kertas. Cina telah menemukan kertas dan memproduksinya secara massal sejak tahun 105 di bawah kekuasaan Dinasti Yi. Penemuan kertas adalah kunci dari pesatnya perkembangan seni ini. Karya-karya seni grafis dengan media cukilan kayu juga banyak ditemukan di negara-negara timur lain seperti Jepang dan Korea. Bangsa romawi juga telah mengenal teknik ini yang digunakan untuk menghias jubah-jubah dengan cetak stempel, namun perkembangannya terhitung stagnan. Teknik cetak grafis kurang berkembang di Barat karena bangsa Eropa pada masa itu belum mengenal kertas. Teknik grafis baru berkembang di Eropa pada abad ke-13, dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia. Pendapat Kedua, Seni grafis telah muncul dari sejak zaman purba dengan ditemukannya cap tangan di gua-gua prasejarah, termasuk di Sulawesi. Meskipun belum menggunakan teknik cetak muktahir, namun esensi seni grafis tetap ada, yaitu mentransfer gambar dari cetakan yang berupa tangan. Baca juga Sejarah Seni Rupa Indonesia; Prasejarah hingga Modern Perkembangan Seni Grafis di Indonesia Seni grafis di Indonesia awalnya merupakan media alternatif selain melukis dan mematung bagi para seniman murni. Seni grafis baru muncul di Indonesia pada tahun 1950-an. Kemudian teknik cetak grafis juga mulai banyak digunakan dalam seni terapan untuk membuat poster-poster perjuangan. Tokoh penting seni grafis dari Indonesia adalah Suromo dan Abdul Salam dari Yogyakarta. Kemudian ada juga Baharudin Marasutan dari Jakarta dan Mochtar Apin dari Bandung. Jenis-Jenis Seni Grafis Cetak Tinggi Relief Cetak tinggi adalah kegiatan perbanyakan gambar melalui alat cetak yang terdiri dari dua bagian, yaitu 1. Bagian menonjol seperti relief, area yang akan mencetak gambar dan disebut bagian acuan/plat, 2. Bagian non-image, yaitu area lebih rendah yang sengaja dicukil agar tidak menerima tinta/cat. Menurut Rokhmat 1997, hlm. 40 cetak tinggi adalah teknik cetak dengan klise yang permukaanya tinggi rendah, bagian permukaan yang tinggi adalah tempat melekatnya pigmen warna yang merupakan penghasil gambar. Intinya cetak tinggi membuat cetakan seperti stempel, yaitu membuat relief dengan cara mencukil bahan biasanya kayu atau karet agar dapat mencetak gambar yang diinginkan. Karena dulunya bahan yang sering digunakan adalah kayu, terkadang teknik ini juga disebut dengan cetak woodcut. Sekarang bahan karet lino menjadi alternatif yang populer juga karena bahannya yang lunak, sehingga relatif lebih mudah untuk dicukil. Cetak Datar Litografi Cetak datar melibatkan proses kimia yang akan membuat sebagian permukaan datar dapat menolak tinta. Litografi adalah teknik yang digunakan untuk melakukan teknik ini. Litografi adalah teknik yang ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1798. Teknik ini didasarkan pada tolakan kimia minyak terhadap air. Teknik ini menggunakan batu litograf limestone sebagai media gambar yang ingin dicetak menggunakan tinta/alat gambar berbasis minyak. Setelah gambar yang ingin dicetak selesai digambar diatas batu litograf, batu tersebut akan dilapisi oleh beberapa cairan kimia seperti Gum Arabic, Asam nitrat atau Asam Fosfat, sehingga terjadi reaksi kimia yang akan membuat area yang di telah digambar menerima tinta litograf. Setelah proses kimia batu terjadi maka tinta litograf dapat disapukan pada permukaan batu. Tinta hanya akan melekat pada partikel tinta berminyak yang telah digambar dan ditolak dibagian lain. Kemudian kertas ditekan oleh alat press pada batu litograf dan akan mentransfer gambar ke kertas. Cetak Dalam Cetak dalam adalah kebalikan dari cetak tinggi, dimana pada teknik ini justru bagian yang lebih rendah yang akan menghasilkan gambar. Lalu bagaimana caranya bagian permukaan yang dalam dapat mencetak gambar? Pertama, Cetak dalam dibuat dengan menggunakna bahan cetak dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan dalam. Kemudian inta akan dibalurkan pada seluruh permukaan cetakan yang telah ditoreh dalam, kemudian biasanya permukaan akan lap dan hanya menyisakan tinta yang berada dibagian dalam permukaan. Setelah itu kertas yang sedikit dibasahi akan di press atau ditempelkan ke permukaan cetakan, kemudian tinta akan berpindah pada kertas. Jenis-jenis cetak dalam antara lain etsa, mezzo tint, drypoint, dsb. Cetak Tembus / Saring Teknik Sablon Silkscreen atau kain berpori yang sangat halus akan digunakan sebagai media cetak. Silkscreen dilapisi oleh pelapis kimia sablon yang akan menutupi pori-porinya. Setelah itu transfer paper yang memuat gambar yang ingin dicetak akan ditaruh diatas screen, untuk kemudian disoroti lampu pijar yang cukup panas. Setelah disoroti selama 10-15 menit maka desain gambar yang ditaruh diatas silkscreen akan menempel pada lapisan emulsi sablon di silkscreen. Bagian tersebut kemudian di spray menggunakan air dan membuat bagian emulsi sablon yang ditempeli desain gambar mengelupas, membuka kembali pori yang tertutup oleh emulsi sablon. Setelah proses diatas, cetakan siap digunakan dengan cara mengaplikasikan cat sablon diatas cetakan yang ditaruh diatas media cetak kertas/papan/kaos menggunakan rakel alat perata cat sablon. Penutup Hingga saat ini, teknik cetak sablon masih menjadi teknologi yang paling efektif dan efisien dalam memproduksi kebutuhan t-shirt atau kaos, meskipun mesin cetak yang lebih canggih lainnya tersedia. Mengapa? efisiensi biaya dan kualitas yang dihasilkan masih sulit ditandingi bahkan oleh printer terbaru sekalipun. Dalam aplikasi seni murni juga, desain grafis terbukti mampu bersaing. Andy Warhol adalah salah satu seniman yang menggunakan teknik cetak sablon dalam aplikasinya terhadap karya seni murni. Ombak Hokusai juga masih terus menggelombang di dunia. Bahkan hari inipun masih banyak pula seniman murni lainnya yang masih menggunakan seni grafis sebagai senjata andalannya. Sehingga rasanya sulit untuk mengabaikan salah satu jenis seni rupa dua dimensi ini dengan berbagai fenomena yang telah disebutkan diatas. Seni Grafis juga sekarang menjadi salah satu kategori favorit di yang merupakan platform untuk menjual seni kriya eksklusif dalam jumlah produksi terbatas. Referensi Sastra, 2007. Modul Pembelajaran Seni Grafis I. Bandung FPSD UPI Bandung. Rokhmat, Nur. 1997. Cetak Tinggi Cukil Kayu Sebagai Corak dalam Seni Grafis, dalam Jurnal Media Semarang FPBS IKIP Semarang. Susanto, Mikke. 2002. Diksi rupa kumpulan istilah seni rupa. Yogyakarta Kanisius.
Senigrafis adalah seni dua dimensi yang dibuat menggunakan media cetak, serta teknik, contoh, alat, bahan, dan contoh seni grafis Jenis teknik cetak yang pertama adalah cetak saring atau yang biasa disebut dengan cetak sablon. Teknik in biasanya digunakan dalam pembuatan spanduk, poster, maupun gambar pada kaos. Dikarenakan dulu bahan
Jakarta - Seni grafis adalah karya seni rupa yang mempunya bentuk dua dimensi dan dibuat dengan teknik cetak baik manual atau digital. Hal ini disebutkan dari Sumber Belajar berasal dari bahasa Yunani "Graphein" yang berarti menulis atau menggambar. Sedangkan dalam istilah bahasa Inggris "Graph" atau "Graphic" berarti dapat membuat lukisan dengan cara ditoreh atau buku Mengenal Seni Rupa Murni oleh Sapto Madijono seni grafis digolongkan dalam kegiatan seni rupa yang perwujudannya dalam bentuk dua dimensi dwimatra. Proses penciptaan karya seni grafis dilakukan dengan bermacam-macam medium, proses, dan teknik dalam buku Peradaban Batik oleh Ariesa Pandanwangi, dkk disebutkan seni grafis ternyata kurang diminati dibandingkan seni lukis. Alasannya, karena seni grafis tidak tercipta secara langsung melainkan perlu media atau bantuan berjalannya waktu, seni grafis mengalami berbagai inovasi dan kebaruan sehingga bisa tetap eksis sampai saat Seni GrafisSapto Madijono dalam bukunya menyebutkan dalam membuat karya seni grafis ada proses mencetak yang berlandaskan empat prinsip teknik cetak yaitu1. Teknik cetak tinggi yang memanfaatkan tinggian sebuah medium untuk Teknik cetak dalam membutuhkan medium plat alumunium yang akan dibentuk dengan benda tajam sehingga menghasilkan goresan yang Teknik cetak datar menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak antara tinta dan Teknik cetak saring menggunakan layar kain yang dilapisi bahan yang peka terhadap Seni GrafisSeperti seni rupa lainnya, seni grafis memiliki dasar dan unsur-unsur penunjang seperti- Garis- Bidang- Tekstur- Warna- Bentuk- RuangSeniman Seni GrafisDalam buku Peradaban Batik, menyebutkan tiga seniman grafis yang dalam elemennya terdapat motif batik, yaitu sebagai berikut1. B GunawanB Gunawan merupakan seniman grafis berasal dari Yogyakarta yang memiliki spesialisasi teknik cetak tinggi. Ia termasuk dalam seniman yang masih eksis hingga saat Muhammad YusufTak beda jauh dari B Gunawan, Muhammad Yusuf merupakan seniman grafis lulusan ISI Yogyakarta. Karya-karyanya kebanyakan juga menggunakan teknik cetak G. Sidharta SoegijoIa merupakan seniman patung yang termasyur sekaligus seni grafis yang mahir dalam cetak grafis diciptakan dengan penuh keistimewaan. Salah satu fungsinya adalah sosial dengan demikian banyak dijadikan lahan usaha oleh para senimannya. Jadi sudah semakin tahu kan detikers? Simak Video "Patung Jokowi Naik Motor Akhirnya Diperlihatkan untuk Umum" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
8ooi.