pakaianadat jawa yoiku pakaian kang ndhuweni simbol lan dadi ciri khas daerah kuwi biasane dinggo pas ana acara tertentu contone nikahan, acara resmi kraton. pakaian adat jawa kanggo lanang biasane ana blangkon, beskap, tagen, jarik , selop lan jarik. nek wedhok ana kebaya, jarik, sanggul, sundhuk manten, sandal tengklek
TEKS DESKRIPSI PAKAIAN ADAT JAWA 1 APA PANGERTEN E TEKS DESKRIPSI? 2 TEKS DESKRIPSI, YAIKU Teks deskripsi yaiku paragraf kang nggambarake objek kanthi tujuan supaya wong kang maca ngrasa kaya nyawang dewe objek kang digambarake. 3 URUT-URUTANING NULIS TEKS DESKRIPSI a. Nemtokake tema/objek karangan b. c. Nemtokake tujuan karangan Ngempalake data kanthi ngamati objek karangan Nata rantamaning karangan Ngembangake kerangka karangan d. e. 4 CIRI-CIRI TEKS DESKRIPSI a. b. Nggambarake samukawis Kanggo sing maca lan ngrungokake kaya-kaya ngrasakake kahanan kuwi dhewe c. Bisa dirasake panca indra 5 TOPIK-TOPIK KANG BISA DIKEMBANGAKE > KAHANAN RUANG > KAHANAN BARANG > PROSES 6 PAKAIAN ADAT PRIA 7 Udheng/Blangkon > Yaitu ikat kepala. Sedangkan jenis udheng yang telah jadi dan tinggal dipakai disebut dengan blankon. > Memiliki filosofi bahwa seorang laki-laki wajib memiliki pemikiran yang kuat, tenang, berwibawa, dan tetap bijaksana. 8 RASUKAN > Yaitu pakaian berupa baju. Dikenal baju tradisional di Jawa Tengah yaitu Beskap dan Surjan. Namun di kalangan Keraton dikenal beberapa jenis Kulambi yaitu Atellah, Beskap, Sikepan, Langenharjan, Beskap Landhung dan Taqwa. > Makna manusia merasuk atau menganut salah satu jalan atau agama untuk tetap ingat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. 9 Sabuk > Dalam hal ini sabuk berfungsi untuk menutup stagen dan juga mengencangkan fungsi stagen. > Makna dari sabuk ini adalah mengenai keistiqomahan dan konsistenitas manusia dalam menjaga iman dan Taqwanya kepada Tuhan Yang Mahaesa. 10 Epek Timang > Merupakan kain beludru dengan lebar sekitar 5 cm dan panjang 120 - 150 cm yang digunakan dipinggang diluar sabuk. > Epek berasal dari kata epek artinya golek atau mencari. Bahwasanya dalam hidup kita diwajibkan harus mencari apapun itu baik ilmu maupun rezeki yang disediakan oleh Allah SWT > Timang itu sendiri adalah simbol bahwa ilmu yang dicari wajib dipahami dengan jelas dan mendalam, agar tidak menimbulkan kesalah pahaman dan keraguan dalam mengambil keputusan. 11 Jarik > Jarik adalah kain panjang berwarna latar hitam dengan corak batik warna coklat dengan motif batik yang beraneka ragam. Kain sebagai khasanah Batik Tradisional Indonesia seringkali disebut juga jarit. > Jarik artinya ja-rik artinya aja sirik atau jangan mudah iri dengan rezeki yang diterima oleh orang lain. Karena iri hanya dapat menimbulkan rasa emosional, grusagrusu, dan mudah dendam kepada orang lain. 12 Keris Curiga lan warangka > Keris adalah senjata khas Jawa Tengah. Keris ini digunakan untuk siap siaga dalam menghadapi kondisi sesulit apa pun. > Keris ini melambangakan kekuatan, seorang pria wajib untuk menjaga keluarganya dari kondisi yang berbahaya. 13 Canela atau selop > Yaitu alas kaki berupa sandal selop > Canela dimaknai dari canthelna jroning nala yang artinya adalah peganglah kuat-kuat di dalam sanubarimu. Canela dikenakan di kaki dengan maksud untuk menjaga setiap langkah kita untuk wushul kepada Allah SWT. 14 Pakaian adat wanita 15 Kebaya > Kebaya umumnya dibuat dari bahan kain katun, beludru, sutera brokat,dan nilon yang berwarna cerah seperti putih, merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya. Untuk modelnya sendiri ada kebaya panjang dan kebaya pendek. Di bagian depan sekitar dada, terdapat kain persegi panjang yang berfungsi sebagai penyambung kedua sisinya. > Nilai filosofi dari kebaya adalah kepatuhan, kehalusan, dan tindak tanduk wanita yang harus serba lembut. 16 Ungkel atau sanggul > Sanggul konde adalah rambut tambahan yang diberi dasar berbentuk bulat seperti tatakan gelas agak kecil, yang dibuat dari kain gaas, kadangkadang berbentuk oval atau bulat kecil. > Makna tentang sebuah persoalan, masalah, ataupun sebuah hal buruk dalam sebuah rumah tangga hendaknya disimpan di belakang oleh seorang istri, dijaga dan dilindungi agar tak seorangpun orang di luar rumah tangga bisa mengetahui sebuah aib yang ada di dalam rumah tangganya. 17 Stagen > Adalah kain yang berfungsi untuk mengencangkan sinjang yang menempel di pinggang. 18 Kemben > Kemben tradisional digunakan dengan membungkus sepotong pakaian di sekitar batang tubuh, tepi dilipat dan diamankan, diikat dengan tambahan tali, ditutupi dengan angkin atau selempang yang lebih kecil di sekitar perut. > Kemben dapat dianggap sebagai perwujudan keanggunan, estetika, dan ekspresi feminitas. 19 Jarik > Jarik adalah kain panjang berwarna latar hitam dengan corak batik warna coklat dengan motif batik yang beraneka ragam. Kain sebagai khasanah Batik Tradisional Indonesia seringkali disebut juga jarit. > Jarik artinya ja-rik artinya aja sirik atau jangan mudah iri dengan rezeki yang diterima oleh orang lain. Karena iri hanya dapat menimbulkan rasa emosional, grusagrusu, dan mudah dendam kepada orang lain. 20 Cunduk mentul > Cunduk mentul kembang goyang yang disematkan pada sanggul pengantin wanita. Jumlah cunduk mentul memiliki makna filosofisnya sendiri. Tujuh dalam bahasa Jawa adalah pitu. Kata "pitu" ini merupakan simbol dari "pitulungan" atau dalam bahasa Indonesia artinya pertolongan. Sehingga diharapkan nantinya dalam mengarungi bahtera rumah tangga bisa selalu dalam pertolongan Yang Maha Kuasa 21 Canela atau selop > Yaitu alas kaki berupa sandal selop > Canela dimaknai dari canthelna jroning nala yang artinya adalah peganglah kuatkuat di dalam sanubarimu. Canela dikenakan di kaki dengan maksud untuk menjaga setiap langkah kita untuk wushul kepada Allah SWT. 22 Matur Suwun 23 SURJAN Pakaian adat pria ini merupakan pakaian adat model Yogyakarta walaupun konon katannya Surjan merupakan pakaian khas dari kerajaan Mataram sebelum terpecah menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta. Surjan awalnya diciptakan oleh Sunan Kalijaga yang diinspirasi oleh model pakaian pada waktu itu dan selanjutnya digunakan oleh Mataram. Pakaian adat jawa – Barang apa definisi dari pakaian adat? Nafkah adat merupakan sebuah kostum yang n kepunyaan fungsi sebagai perkakas cak bagi mengekspresikan identitas. Pakaian adat sendiri rata-rata erat dikaitkan dengan negeri geografis maupun periode waktu dalam sejarah. Tambahan pula wujud pakaian sifat juga dapat menunjukkan harga diri social, derajat, perkawinan hingga agama. Seperti contoh pulau Jawa yang merupakan tuan etnis mayoritas nan ada di bangsa Indonesia. Sungguhpun sebagian besar mendiami Pulau Jawa seorang, cuma tak berat keturunan Jawa banyak hambur menyentuh berbagai pelosok area. Pulau ini juga memiliki seperti itu banyak variasi gaun resan Jawa yang kali belum sejenis itu banyak orang ketahui. Rok sifat ini biasa digunakan lakukan berbagai kesempatan baik acara formal maupun acara kasual. Hal ini juga disebabkan karena masyarakat Indonesia sudah lalu tidak sejenis itu terpikat pada kesan jikalau yang tradisional itu tunggakan jaman. Terlebih dengan begitu berkembangnya dunia fashion yang tidak punya batasan absah kerumahtanggaan berinovasi. Untuk jenis pakaian adat Jawa sendiri memiliki beberapa macam karena seperti yang diketahui pulau ini terbagi menjadi 3 provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelum meributkan mengenai macam pakaian aturan yang ada di Pulau jawa, cak semau baiknya Anda mengetahui apa namun makna filosofis yang terkandung dalam sendirisendiri gaun adat Jawa. Daftar Isi 1 Makna Filosofis Gaun Aturan Jawa Iket-Iket Udheng-Udheng Rasukan Benik Sabuk Jarik Wiron Bebed Canela Curiga dan Kerangka 2 Macam Pakaian Adat Jawa Kebaya Jawi Jangkep Beskap Surjan Kanigaran Baju Sifat Bangsawan Baju Adat Kaum Menengah Baju Adat Kabilah Jelata Makna Filosofis Gaun Adat Jawa Busana adat Jawa yang cinta disebut juga dengan busana kejawen ini memiliki perumpamaan tertentu justru untuk orang zakiah Jawa yang mengenakannya. Gaun Jawa penuh dengan piwulang sinandhi yang bakir akan wangsit tersirat nan berhubungan dengan filosofi Jawa. Untuk makna filosofis yang dimiliki adalah andai berikut Iket-Iket Yang pertama ialah makna yang terkandung n domestik tali pejabat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi rencana penutup kepala. Cara mengenakan iket tersebut yakni harus secara kencang dan kuat hendaknya gabungan tersebut tak mudah lepas. Padahal untuk publik Jawa iket mempunyai arti seharusnya basyar yang mengenakannya n kepunyaan pamikir atau pemikiran nan kencang dan langgeng. Maksudnya enggak mudah terombang-ambing terlebih hanya karena faktor situasi maupun buah tutur orang lain tanpa dilakukan sebuah pertimbangan yang matang. Udheng-Udheng Filosofi berpangkal pakaian sifat Jawa yang kedua berpangkal dari udheng-udheng nan sama halnya dikenakan di episode superior. Biarpun wujudnya nyaris sekelas, sahaja udheng nan berasal dari mudheng ini memiliki arti mengerti dengan jelas. Dengan begitu, dengan mengaryakan udheng berarti tersirat makna hamba allah akan n kepunyaan pemikiran yang kokoh malah kalau telah memahami intensi hidupnya. Makna lainnya merupakan supaya manusia memiliki keterampilan serta bisa menjalankan pekerjaannya dengan pemahaman yang mumpuni karena didasari dengan makrifat. Rasukan Rasukan berarti basyar sebagai ciptaan dari Tuhan hendaklah n kepunyaan sifat ngrasuk atau mengikuti sebuah jalan maupun agama dan menyembah Tuhannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Benik Mayoritas baju kebiasaan Jawa nampaknya tidak lalai menyematkan benik maupun kancing. Sebagai halnya contoh beskap yang selalu dilengkapi dengan benik pada fragmen kidal dan kanannya. Lambang nan terserah dalam benik yaitu barang apa tindakan yang dilakukan manusia kiranya buruk perut diniknik. Diniknik berarti diperhitungkan dengan benar-sopan cermat dan jangan sampai mudarat orang lain. Tak hanya itu belaka, belaka juga harus bisa menjaga antara kepentingan pribadi dengan kepentingan kelompok atau kepentingan umum. Setagen Sabuk ialah jenis baju kebiasaan Jawa yang selalu dikenakan andai komplemen busana adat. Cara menyarungkan angkin adalah dengan melilitkannya dibagian pinggang. Sabuk sendiri punya arti manusia yang mengenakannya akan bekerja dengan alangkah-alangkah dan memastikan tiang penghidupan yang dilakukan harus menghasilkan. Jarik Jarik ialah pakaian adat Jawa berwujud sebuah kejai hierarki yang dikenakan cak bagi menutupi tubuh sebatas sepanjang kaki. Jarik sendiri berarti serik atau enggak mudah iri dengan hamba allah bukan. Karena sejatinya timburu hati hanya akan membuat rasa emosional atau buru-buru dalam menanggapi segala apa persoalan hidup. Wiru Wiru boleh dikatakan seumpama tampin jarik. Karena ketika mengenakan jarik harus selalu dengan cara mewirunya pada bagian ujung dengan sedemikian rupa. Kili alias wiron boleh dihasilkan dengan prinsip melipat-bekuk ujung deriji sehingga menghasilkan wujud wiru. Wiru sendiri terbuat dari kalimat wiwiren aja nganti kleru, dengan makna segala apa hal yang sedemikian rupa sebatas menimbulkan kemesraan dan rasa ki menenangkan amarah atau jangan sampai keliru. Bebed Bebed yakni sepersaudaraan perca menyerupai jarik yang dikenakan oleh laki-laki. Bebed yakni ubed yang bermakna tekun serta cak acap intern bekerja dan berburu rezeki. Canela Chanela dijabarkan dari chantelna jroning nala ataupun peganglah kerumahtanggaan hatimu dengan lestari. Canela berwujud seperti selop, cripu maupun kelom yang dikenakan plong tungkai dan punya maksud cak agar sang pemakai senantiasa menyembah hanya di kaki-Nya secara lahir dan batin. Syak hati dan Rancangan Filosofi alias makna berpangkal pakaian adat Jawa terakhir diwakili maka itu syak hati dan rangka yang berwujud wilahan ataupun bilahan yang ada dalam warangka atau wadahnya. Curiga dan warangka ini sendiri sebagai rencana ciptaan yang menyembah Tuhan nya dalam sebuah susunan kawula jumbuhing Gusti. Syak hati yang letaknya rani di belakang n kepunyaan arti ketika menyembah Sang pencipta, maka hendaknya sosok boleh ngungkurake godhaning setan nan selalu menggoda insan cak bagi berbuat bukan baik. Keberagaman Pakaian Sifat Jawa Busana adat Jawa memang memang memiliki banyak sekali macam diversifikasi serta bulan-bulanan yang juga bervariasi. sebagai masyarakat yang baik, mudahmudahan kita masuk melestarikan dan memopulerkan kepada golongan muda dibawah kita. Jangan sampai akibat berpangkal masuknya budaya asing takhlik generasi penerus dengan mudah melupakan pakaian aturan. Agar tidak semakin penasaran, berikut pakaian aturan Jawa nan suka-suka dan masih eksis hingga saat ini ini; Kebaya Ketika membicarakan akan halnya baju adat jawa pasti tidak dapat dipungkiri jika yang pertama terbayang di benak adalah kebaya. Kebaya merupakan sebuah baju yang masuk dalam variasi blus, alias bisa tunik atau atasan tradisional yang khusus dikenakan oleh kabilah perempuan. Secara umum, kebaya terbuat berpangkal incaran nan cenderung tipis dan pemakaiannya dipadukan dengan kejai batik, sarung atau songket. Nama kebaya sendiri diambil pecah Bahasa Arab yakni kebaya yang berarti gaun. Beberapa sumber mengistilahkan jika kebaya ini ialah pakaian yang dibawa bermula Tiongkok dan mengalami akulturasi budaya ketika mutakadim sampai di tanah Jawa. Di masa itu, kebaya dijadikan andai sebuah simbol aristrokasi perempuan bangsawan yang membedakannya dengan para rakyat kebanyakan. Ahli tarikh menuliskan jika jenis kebaya nan terbuat bersumber bahan sutra, brokat maupun beludru dengan model bukaan yang disatukan dengan bros puas bagian depan dada sudah ada sejak periode 1817. Lamun masa terus berlalu, namun eksistensi kebaya tak akan lewat kekeluargaan dimakan musim dan kehilangan peminat. Boleh dikatakan jikalau kebaya yakni martir bisu dari perkembangan Indonesia sejak zaman kerajaan hingga sekarang. Kebaya tetap bisa bertahan karena selalu mengimak urut-urutan model di dunia fashion. Model berasal kebaya sendiri bukan memangkal pada tendensi klasik namun. Namun juga terus mengupdate dan disesuaikan dengan arah mode yang sedang tren di periode itu. Jawi Jangkep Melayu Jangkep merupakan pakaian adat Jawa yang silam kental sekali nuansa Jawa nya. Namun kabarnya siapa ini, melayu jangkep sudah resmi terdaftar menjadi rok resan kewedanan Jawa Perdua. Layaknya kebaya nan memang didesain idiosinkratis untuk dikenakan makanya kaum master, jawi jangkep juga dirancang secara khusus untuk para kabilah pria. Asal muasal rok sifat yang suatu ini adalah dari adat keraton Kasunanan Surakarta. Bagi jenisnya, melayu jangkep terdiri dari dua macam merupakan jawi jangkep dan juga jawi jangkep padintenan maupun keseharian. Busana ini membebaskan para penggunaan atasan berwarna hitam dan hanya dapat dikenakan bilamana terdapat acara resmi hanya. Padahal untuk jawi jangkep padintenan menggunakan ketua bercat selain hitam dan diperbolehkan bakal mengenakannya lega acara non legal. Bakal kepadaan yang dimiliki oleh Jawi jangkep yaitu sebagai berikut Intiha kepala yang galibnya berwujud destar maupun blangkon Pakaian atasan dengan desain putaran belakangnya jauh lebih ringkas karena digunakan lakukan tempat menyimpan keris Stagen Epek, lerep dan timang yang digunakan sebagai sejenis ikat pinggang Perca begundal galibnya motif dan dandan mengimbangkan dengan antiwirawan wanitanya Wangkingan atau keris Canilan atau selop laksana hutan tungkai. Setakat ketika ini pakaian melayu jangkep masih memiliki nama dan comar dijadikan bagaikan pakaian pilihan khususnya bikin acara adat. Beskap Purwa beskap merupakan salah satu jenis pakaian atasan yang ada puas jawi jangkep. Namun seiring dengan perkembangannya beskap lebih kerap digunakan secara terpisah. Dengan desain layaknya kemeja bekuk dengan rodi yang bukan bekuk, kebanyakan bersumber beskap menggunakan bulan-bulanan radiks berwarna safi. Di samping kanan dan kiri terbit beskap biasanya disematkan bilang kancing dengan oila menyamping. Layaknya rok komandan jawi jangkep, maka bagian birit dari beskap lebih tahapan lakukan meletakkan keris. Surjan Surjan mempunyai pakaian adat Jawa yang berbentuk kemeja ataupun atasan dan dirancang solo untuk dikenakan kaum pria. Dengan melembarkan motif bunga maupun lurik, surjan ini didesain dengan lengan pangkat serta memiliki kerah berdiri. Zaman dahulu surjan hanya bisa digunakan bakal para bangsawan dan kembali abdi keraton. Segel surjan sendiri diambil dari pertalian dua kata yakni suraksa dan janma hingga disingkat menjadi surjan. Suraksa-janma memiliki kemustajaban basyar, belaka tak jarang lagi yang mengatakan jikalau surjan mulai sejak dari alas kata siro dan jan yang bermakna pelita. Berdasarkan sejarah, surjan mutakadim ada bahkan sejak zaman imperium islam mataram dan diciptakan mula-mula kali maka dari itu emir kalijaga. Kali sangka jika ternyata varietas rok nan satu ini memiliki makna religious yakni 6 buah sentral yang terserah plong kerah melambangkan 6 damai iman 2 buah trik nan disematkan pada dada kidal dan kanan punya lambang dua kalimat syahadat Dan 3 buah kancing yang letaknya sengaja dirancang pada babak dekat perut melambangkan nafsu berpangkal manusia yang harus bisa dikendalikan. Kanigaran Ketika purwa mungkin melihat kanigaran tentunya fikiran Anda sudah bisa langsung merujuk plong dandanan nan untuk secara khusus untuk pengantin. Polesan tersebut dipersilakan kepada masyarakat untuk memakainya plong masa Aji HB IX. Ternyata busana adat kanigaran ini memiliki makna filofis mendalam sehingga begitu diminati makanya calon mempelai pengantin terlebih kerjakan mereka yang berdarah Jawa. Pakaian aturan Jawa khususnya jawa barat yang mayoritas penduduknya merupakan suku sunda, nada-nadanya memiliki penggolongan atas pakaian adat mereka. Biasanya tipe gaun adat ini disesuaikan dengan status social. Doang keadaan inilah yang menjadikan pelecok satu keunikan yang terserah di pakaian adat Jawa Barat. Cak bagi jenisnya sudah terbagi menjadi beberapa macam yakni Baju Adat Bangsawan Terbiasa diketahui jika di Jawa Barat seorang terdapat pakaian sifat nan memang dikhususkan cak bagi para bangsawan doang maupun n domestik bahasa jaman saat ini adalah konglomerat. Seperti namanya, nan bisa memperalat busana sifat ini hanyalah mereka orang-sosok terseleksi dengan takhta tertentu. Pada baju adat nan satu ini terdapat sebuah simbol kekayaan dan kembali kebesaran mulai sejak ekonomi seseorang. Itulah mengapa tidak sembarang orang bisa mengalungkan spesies gaun adat nan satu ini. Terbit segi ideal memang jelas menunjukkan seandainya pakaian kebiasaan yang satu ini memang menyuguhkan kesan estetika serta kemegahan yang serupa itu menawan dan mengagumkan. Dengan menjeput model jas yang berwarna gelap serta material yang digunakan merupakan keberagaman sasaran bludru perpaduan tersebut sangat apik saat digunakan maka dari itu lelaki berpunca kaum bangsawan. Padahal untuk pasangannya, rok adat jawa yang suatu ini mengidas kebaya maupun gaun dengan rona terlarang serupa kemudian dihiasi dengan jengkal benang emas pada bagian comberan-tepinya. Baju Adat Kaum Medium Yang kedua ialah rok adat Jawa Barat nan dikhususkan untuk para masyarakat nan masuk dalam kategori kelompok sosial menengah. Social menengah berarti seseorang ataupun keramaian dengan aset atau kehormatannya fertil di bawah bangsawan dan diatas rakyat kebanyakan. Untuk desainnya koteng kaum suami-laki menggunakan busana adat dengan baju yang memiliki belahan pada fragmen atasnya. Sedangkan episode bawahnya menggunakan cemping batik dan dilengkapi aksesoris berupa ikat kepala. Tentu saja dengan begitu akan menambah kesan bahaduri dan mempesona untuk para pemakainya. Kemudian bagi wanitanya melingkarkan bos faktual kebaya dengan apendiks aksesoris seperti kalung, cincin, dan kerokot nan semuanya berbahan asal kencana maupun selaka. Sementara itu kain sebagai bawahannya menyetimbangkan dengan motif yang dikenakan maka itu pasangan laki-lakinya. Baju Kebiasaan Kaum Jelata Ketika mendengar stempel dari penggolongan tersebut sepertinya Engkau sudah membayangkan hal-hal yang menyedihkan. Namun tak perlu risau karena walaupun pakaian adatnya terkesan sederhana, banyak sekali nilai-nilai tradisi yang terkandung didalamnya. Kerjakan adam menggunakan gaun dengan hipotetis sarung yang disilangkan diatas pundak serta menggunakan tutup kepala berupa logen. Dengan baju yang digunakan adalah atasan berwarna hitam kudrati dan lagi celana gombrong dengan warna serupa. Jauh semenjak kesan rani bukan? Sedangkan wanitanya memperalat pakaian dengan penasihat kebaya dan begundal jarik. Sahaja kebaya yang dikenakan oleh varietas golongan ini yakni kebaya dengan motif sederhana dan jauh dari pengenalan glamor. Belum lagi bukan ada penambahan aksesoris jenis apapun kerumahtanggaan kebaya ini. Hanya sebuah reja yang digunakan perumpamaan penutup majikan sahaja. Adanya perbedaan adat istiadat tiap-tiap distrik menjadikan gaun sifat nan dimilikinya pun mendatangi berbeda. seperti gaun adat Jawa ini yang alangkah beragam jenisnya dan mengandung filosofi serta poin adat tersendiri. Baca Juga Pakaian Resan Busana resan yakni pusaka berpangkal para leluhur yang tentunya harus dijaga kelestariannya. Kenali jenisnya, fahami makna filosofisnya dan budidayakan rok aturan yang suka-suka di sekitar Engkau agar enggak lenyap dimakan zaman. jtTEIe.
  • atzs99pk2n.pages.dev/40
  • atzs99pk2n.pages.dev/266
  • atzs99pk2n.pages.dev/192
  • atzs99pk2n.pages.dev/76
  • atzs99pk2n.pages.dev/498
  • atzs99pk2n.pages.dev/397
  • atzs99pk2n.pages.dev/46
  • atzs99pk2n.pages.dev/268
  • deskripsi selop dalam bahasa jawa